marga khouw

marga khouw

Cerita asal-usul Vihara Sian Jin Ku Poh berasal dari tiga marga yang berasal dari desa Dabu provinsi Guangdong pada tahun 1770-an. Marga dan nama Tionghoa (China) masih digunakan di Indonesia walaupun telah diganti oleh pemerintah. Ada lebih dari 500 marga Tionghoa, dan dari 300 marga yang masih banyak digunakan di Tiongkok, seperti Wang, Li, Zhang, Liu, dan Chen. Marga Khouw mendarat di sungai Citarum dan menjadi cikal bakal Vihara Sian Jin Ku Poh. Pekerjaan dari keturunan marga Khouw tidak main-main, seperti menjadi mayor atau pemimpin komunitas Tionghoa seluruh Hindia Belanda. OG Khouw adalah orang kaya pada zamannya di Indonesia, tapi ia tak dapat berbahasa Mandarin dan banyak tinggal di Eropa. Pembangunan mausoleum untuk OG Khouw dilakukan oleh istrinya, Lim Sha Nio, selama empat tahun, dari 1927 hingga 1931. Sekarang, marga Khouw berusia 115 tahun di Kalimantan Barat dan dapat berkembang menjadi lebih besar, lebih baik, dan terus mengayomi masyarakat marga Khouw. Selama masa kolonial Belanda, nama Tionghoa dicatat dengan konvensi ejaan yang didasarkan pada dialek Hokkien (Southern Min), bahasa mayoritas imigran Tionghoa di Hindia Belanda.