burung cikrok

burung cikrok

Cikrak bambu atau Abroscopus superciliaris adalah jenis burung kecil yang memakan serangga kecil, lalat, ulat, telur serangga, dan laba-laba. Habitat alami burung ini adalah hutan sekunder bambu, semak, tersebar hingga ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan cikrak muda (Phylloscopus grammiceps) adalah jenis burung pengicau berwarna hijau zaitun yang memiliki habitat di hutan lebat, tepi hutan, dan hutan pegunungan, tersebar pada ketinggian 800-2.500 meter di atas permukaan laut. Burung cikrak dunia baru ini berbeda dengan cikrak dunia lama yang dapat ditemukan di Indonesia, yaitu cikrak Australasia atau cikrak peri. Burung ini sering digunakan sebagai masteran atau sekadar memancing burung kicauan di rumah agar rajin berkicau. Audio burung cikrak sulawesi dapat dijadikan referensi untuk masteran burung-burung dari keluarga anis, kacer, ciblek, pleci, kecial kombo, dan lain-lain. Cikrak daun merupakan jenis burung kicauan yang memiliki tubuh mungil dengan panjang tubuh sekitar 11 cm. Habitat alami burung ini tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Sumbawa. Burung migrasi lainnya adalah cikrak kutub atau kerak basi yang aslinya berasal dari negara kawasan Eropa Utara, Asia Utara, dan Alaska. Wilayah migrasi burung ini mencakup Tiongkok, Taiwan, Filipina, Myanmar, Vietnam, dan Indonesia. Burung kerak basi alis hitam merupakan jenis burung kerak basi yang memiliki dimensi badan lebih kecil dari 2 genus lainnya. Perawatan burung jalak suren jantan juga memerlukan pengetahuan yang tepat untuk dipraktekkan dengan baik. Untuk melihat detail informasi mengenai suara pikat burung cikrak bambu, kita dapat mencari referensinya di internet.