berapa pengeluaran

berapa pengeluaran

Berapa Jumlah Pengeluaran Ideal Per Bulan? Simak 7 Tips Ini agar Tak Terlalu Boros Penting bagi setiap orang untuk menetapkan anggaran bulanan yang tepat. Salah satu panduan kasar adalah mengalokasikan 30 persen dari pendapatan setelah dipotong pajak untuk biaya tempat tinggal. Sebagai contoh, seseorang dengan gaji bulanan sebesar Rp7 juta idealnya hanya menghabiskan kurang dari Rp2,1 juta per bulan untuk biaya tempat tinggal. Selain itu, kamu bisa menggunakan metode 50/20/30 untuk mengatur keuangan. Kamu hanya diperbolehkan untuk menggunakan 30 persen dari penghasilanmu untuk memenuhi keinginanmu, seperti membeli baju baru, gadget idaman, dan lain sebagainya. Penting juga untuk membuat laporan pengeluaran bulanan yang terperinci. Laporan ini memberikan informasi tentang arus keluar uang, pengeluaran yang dibuat, serta sumber pengeluaran tersebut. Ada dua jenis pengeluaran yang perlu diperhatikan, yaitu pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap. Pengeluaran tetap besaran dan waktunya selalu tetap, seperti cicilan rumah, biaya iuran pengelolaan lingkungan, biaya spp sekolah anak, biaya listrik, dan biaya rutin lainnya. Sedangkan pengeluaran tidak tetap bisa bervariasi dari waktu ke waktu, seperti biaya makanan, transportasi, dan lain sebagainya. Pengeluaran adalah pembayaran yang dilakukan untuk kewajiban masa yang akan datang dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan. Perlu diketahui jumlah pengeluaran dan apakah pengeluaran tersebut meningkat atau menurun dari waktu ke waktu. Dengan menganalisis kondisi finansial, seseorang dapat mengetahui posisi keuangan saat ini dan dapat membuat perencanaan keuangan yang lebih baik. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran per kapita penduduk Indonesia (perkotaan dan perdesaan) sebesar Rp1,28 juta per bulan pada September 2021. Tapi tentu saja, jumlah pengeluaran yang ideal berbeda-beda tergantung dari faktor-faktor seperti pendapatan, status pernikahan, jumlah tanggungan, dan kebutuhan hidup. Agar tidak terlalu boros, kamu bisa menentukan berapa jumlah uang yang ingin dialokasikan dari gaji ke dalam simpanan dana darurat pribadi. Sebagai contoh, jika pengeluaran bulananmu rata-rata sebesar Rp2 juta, maka kamu bisa menentukan dana darurat sebesar tiga bulan pengeluaran, atau sekitar Rp6 juta. Setelah itu, kamu bisa menentukan persentase alokasi bulananmu agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengeluaran yang telah ditentukan. Dalam menentukan dana darurat, kamu juga harus mempertimbangkan status pernikahan dan tanggungan. Jika kamu masih lajang dan tidak memiliki tanggungan, maka sebaiknya memiliki dana darurat sebesar enam kali jumlah pengeluaran bulanan. Namun, jika kamu sudah menikah dan belum memiliki anak, maka perlu memiliki dana darurat sebesar sembilan kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga. Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan kamu dapat mengatur pengeluaranmu dengan lebih baik dan tidak terlalu boros.