harga hna adalah

harga hna adalah

Perbedaan antara HJA dan HNA: Pengertian, Tujuan, dan Kelebihannya Harga Jual Akhir (HJA) dan Harga Netto Akhir (HNA) adalah dua metode penetapan harga yang berbeda dalam sistem penjualan. HJA adalah harga jual produk yang ditetapkan oleh supplier atau produsen setelah mempertimbangkan biaya produksi, keuntungan, dan margin distributor. Sementara itu, HNA merupakan harga modal atau harga beli obat dari PBF (Padagang Besar Farmasi) atau supplier sebelum ada diskon dan cashback. Dalam sistem penjualan obat di apotek, harga jual obat di setiap apotek dapat berbeda-beda. Namun, disyaratkan bahwa harga jual obat tidak boleh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai dengan Permenkes No 98 Tahun 2015. Harga Netto Apotek (HNA) adalah harga bersih dari suatu produk dan bisa diartikan sebagai harga (modal) awal yang didapatkan saat pembelian oleh apotek dari distributor atau PBF, sebelum ditambah PPN. HNA dapat dihitung dengan rumus HNA = Harga setiap unit obat + PPN 10%. Sedangkan, Harga Jual Akhir (HJA) dapat dihitung dengan rumus HJA = HNA + PPN + Profit. Dalam menentukan harga jual obat di apotek, Komponen yang dimaksud adalah Harga Netto Apotek (HNA), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%, dan Margin sebesar 25%. Kelebihan dari HNA adalah dapat memberikan gambaran mengenai biaya awal suatu obat, sehingga memudahkan apotek dalam menetapkan harga jual terhadap obat tersebut dengan memperhitungkan margin keuntungan yang wajar. Sedangkan kelebihan dari HJA adalah dapat memberikan gambaran mengenai harga jual produk secara keseluruhan dengan memperhitungkan PPN dan keuntungan yang diambil. Dalam melakukan penetapan harga, penting untuk memperhatikan aturan yang berlaku dan tidak melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan. Dengan memahami perbedaan antara HJA dan HNA, diharapkan akan memudahkan dalam menentukan harga jual obat yang wajar secara ekonomis dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.