arti boikot dalam sepak bola

arti boikot dalam sepak bola

Arti Boikot, Tujuan, Contoh, dan Dampaknya | kumparan.com Boikot merujuk pada tindakan atau strategi yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau masyarakat sebagai bentuk protes terhadap suatu entitas seperti perusahaan, produk, layanan, atau individu, dengan cara menghindari atau menolak terlibat secara aktif. Boikot adalah bentuk penolakan terhadap sesuatu hal yang dinilai tidak sesuai, tidak adil, ataupun bermasalah. Sejak 1934, aksi boikot dilakukan oleh timnas Uruguay demi mengekspresikan ketidaksetujuan atas minimnya keikutsertaan tim-tim Eropa pada Piala Dunia sebelumnya. Aksi boikot yang dilakukan oleh sejumlah klub Liga Inggris sebagai bentuk protes atas kasus rasisme yang dialami oleh para pemain sepak bola juga disoroti dan didukung oleh organisasi olahraga lain. Boikot juga dapat dilakukan sebagai upaya untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan atau institusi tertentu. Aksi boikot yang dilakukan terhadap perusahaan tertentu dapat memiliki dampak positif ataupun negatif pada pendapatan penjualan perusahaan, tergantung pada seberapa besar dukungan dan animo masyarakat terhadap aksi tersebut. Meskipun boikot bisa sangat efektif dalam mendapat perhatian media, terkadang aksi tersebut tidak akan berdampak banyak pada pendapatan penjualan. Oleh karena itu, BDS Indonesia menyarankan agar strategi boikot dilakukan dengan fokus pada perusahaan yang dipilih secara teliti supaya dampaknya maksimal, dan tidak terlalu panjang sehingga sulit untuk dilakukan secara jangka panjang. Sejarah mencatat boikot terhadap gelaran Piala Dunia kali pertama dijalankan oleh Uruguay pada Piala Dunia 1934 di Italia. Di masa lalu, ajang sepak bola paling bergengsi tersebut juga pernah diboikot oleh para pesertanya sendiri, dengan alasan yang beragam mulai dari yang sifatnya politis hingga yang emosional.