perbedaan model addie dan 4d

perbedaan model addie dan 4d

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN Endang Mulyatiningsih Dalam penelitian ini akan dibahas tentang dua model pengembangan sistem pembelajaran, yaitu model 4D dan model ADDIE. Model 4D singkatan dari Define, Design, Development and Dissemination yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Sedangkan model ADDIE singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda pada tahun 1990-an. Model ADDIE merupakan model pengembangan umum yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pengembangan desain pembelajaran, teknisi software, dan pengembangan media pembelajaran. Model ADDIE memiliki kesamaan dengan model 4D dengan perbedaan pada tahap implementasi dan evaluasi (Mulyatiningsih, 2012). Model-model pengembangan lainnya adalah ASSURE, Hannafin dan Peck, Dick Carey, dan Borg. Model-model ini dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengembang dalam pembuatan bahan ajar. Tahapan pengembangan model ADDIE terdiri dari analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Sedangkan model 4D terdiri dari tahap definisi, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Perbedaan utama antara model ADDIE dan 4D terletak pada tahap implementasi dan evaluasi. Model ADDIE melanjutkan kegiatan setelah pengembangan dengan tahap implementasi dan evaluasi, sedangkan model 4D mengakhiri kegiatan dengan tahap penyebaran. Model Hannafin dan Peck juga merupakan model pengembangan bahan ajar yang terdiri dari analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, dan implementasi. Namun, model ini menekankan pada penilaian dan pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase. Dalam penelitian tentang model pembelajaran generik ADDIE, model ini terbukti dapat diterapkan dalam pendidikan dan menjadi pedoman dalam membangun dan mengembangkan program pembelajaran menjadi efektif, dinamis, dan mendukung kinerja. Dalam pengembangan bahan ajar, para pengembang dapat memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Model-model pengembangan yang tersedia dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk membuat bahan ajar yang berkualitas.