efek samping mecobalamin 500

efek samping mecobalamin 500

Mecobalamin: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll. • Hello Sehat Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan mecobalamin adalah: mual, muntah, diare, sakit kepala, sensasi panas. Obat ini juga berisiko menyebabkan reaksi alergi parah (anafilaksis). Hentikan pengobatan dan cari bantuan medis jika muncul ruam kulit, biduran atau kesulitan bernapas. Dalam penggunaan obat, efek samping jarang terjadi seperti: anoreksia, reaksi hipersensitivitas seperti ruam atau dispnea. Mecobalamin kapsul dapat disimpan pada suhu ruangan di bawah 30 derajat Celsius sementara mecobalamin injeksi disimpan pada suhu 2-8 derajat Celsius di dalam lemari pendingin. Penggunaan mecobalamin dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, diare, sakit kepala, hilang nafsu makan, lelah, atau lemas, kesemutan di tangan dan kaki. Jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis. Untuk mengobati anemia dengan mecobalamin, dosis diberikan sebesar 500 mcg per hari, 3 kali dalam seminggu selama 3 bulan dan untuk neuropati sebesar 500 mcg per hari, diberikan 3 kali sehari. Mecobalamin adalah obat keras yang terdapat dalam bentuk tablet 5 mg dan 1 mg serta injeksi. Indikasi penggunaan mecobalamin adalah untuk mengobati anemia akibat defisiensi B12. Namun, penggunaan mecobalamin dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping yang lebih buruk. Sediaan injeksi lebih mudah didistribusikan dalam darah dan memberikan efek terapeutik yang lebih cepat dibandingkan dengan sediaan kapsul. Perlu diperhatikan bahwa overdosis mecobalamin dapat menyebabkan efek samping yang lebih buruk seperti mual, muntah, keringat dingin, sulit bernapas, lemah otot, hingga tidak sadarkan diri. Segera cari layanan kesehatan jika terdapat efek samping yang berat sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Mecobalamin juga dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan saraf, serta mengurangi risiko stroke. Oleh karena itu, tetap perhatikan dosis yang dianjurkan oleh dokter dan jangan mengonsumsi obat secara berlebihan.