tragedi santa cruz timor leste

tragedi santa cruz timor leste

Pembantaian Santa Cruz (atau Pembantaian Dili) merujuk pada peristiwa ketika sekitar 250 pengunjuk rasa pro-kemerdekaan dari Timor Timur ditembak di pemakaman Santa Cruz, Dili pada tanggal 12 November 1991. Peristiwa ini melibatkan pendudukan Indonesia di Timor Leste dan diakui sebagai bagian dari genosida Timor Timur. Mereka yang membuat spanduk-spanduk penyambutan delegasi Portugal di gereja Moteal Dili diawasi terus gerak-geriknya oleh TNI. Kematian 19 orang dan luka-luka 91 lainnya terjadi pada hari itu dan masih menyisakan luka bagi masyarakat Timor Leste hingga saat ini. Tragedi ini menarik perhatian dunia internasional dan memicu PBB untuk lebih memperhatikan nasib Timor Timur dan kondisi kekerasan yang terus berlanjut di wilayah tersebut. Tragedi Santa Cruz kini diperingati setiap 12 November sebagai Hari Pemuda oleh rakyat Timor Leste. Sejarah Max Stahl makin dikenal secara internasional setelah meliput ke Timor Timur dan menjadi salah satu saksi mata Pembantaian Santa Cruz 1991. Stahl datang ke Timor Timur pada 30 Agustus 1991, dua tahun setelah rezim Soeharto melonggarkan kunjungan pariwisata ke Timor Timur.