nenek moyang hiu megalodon

nenek moyang hiu megalodon

Benarkah Nenek Moyang Hiu Putih Adalah Megalodon? - Kompas.com Ilmuwan telah lama mempercayai bahwa hiu putih, predator laut yang menakutkan saat ini, berasal dari evolusi megalodon, hiu terbesar yang pernah hidup di Bumi. Namun, sebuah studi terbaru membandingkan fosil gigi dan menunjukkan bahwa hiu putih memiliki hubungan yang lebih dekat dengan hiu mako yang lebih kecil, tetapi sama kuat. Tiga bekas gigitan hiu dengan panjang 4 hingga 7 meter ditemukan pada tulang rusuk nenek moyang paus biru atau bungkuk. Bekas gigitan tersebut terlihat sudah pulih, sehingga terdapat kemungkinan bahwa gigitan tersebut dihasilkan oleh anak megalodon. Namun, gigi terbesar spesies purba yang ditemukan hanya berukuran 2,7 sentimeter dan diberi nama Cretalamna bryanti atau hiu Bryant. Habitat hiu megamouth adalah diurnal, mereka berenang di kedalaman 12 sampai 25 meter di bawah permukaan air laut pada siang hari dan menyelam hingga kedalaman 120 sampai 160 meter di bawah permukaan air laut ketika malam tiba. Hiu megamouth ini adalah spesies ikan hiu purba raksasa yang pernah hidup sekitar 20 hingga 1,2 juta tahun lalu dan menjadi nenek moyang dari hiu modern. Ikan hiu megamouth ini berukuran lebih besar dari sebuah kapal pesiar atau bahkan lebih besar dari seekor paus bungkuk dengan bobot mencapai 80-100 ton. Diketahui bahwa hiu megalodon punah sekitar 3,5 juta tahun yang lalu. Selama hidupnya, hiu megalodon berburu di laut dangkal yang hangat, yang luasnya menutupi sebagian besar Bumi. Megalodon mungkin telah punah ketika lautan ini mengering, yakni saat zaman es dimulai dan air terkunci di kutub, menurut Discovery. Kemudian, hiu megalodon mungkin mengalami kelaparan atau membeku hingga akhirnya punah. Para ilmuwan terus menggali lebih dalam mengenai nenek moyang hiu prasejarah dan peranannya dalam evolusi hiu modern.