syirik akbar

syirik akbar

Tentang Syirik Akbar | Buletin At-Tauhid Syirik, yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu syirik akbar (besar) dan syirik kecil (asghar), menjadi suatu hal yang merusak tauhid seseorang. Syirik akbar ialah menyekutukan Allah SWT dalam kekhususan-Nya. Hal ini dapat terjadi dalam rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa sifat yang berakibat pada batalnya keislaman pelakunya. Syirik dalam uluhiyah dapat terjadi ketika seseorang menyamakan dalam kelayakan disembah dan ditaati sesuatu atau seseorang yang seharusnya menjadi kekhususan Allah SWT seperti sholat, puasa, nadzar, atau menyembelih kurban untuk selain Allah SWT. Bahaya syirik akbar dapat terlihat dari ayat Alquran dan juga disebutkan dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi. Jika pelaku syirik akbar tidak bertaubat kepada Allah sampai ia meninggal, Allah tidak akan mengampuninya. Syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT sebagai tujuan dalam beribadah, seperti memohon dan bernadzar kepada selain Allah, takut kepada kuburan, jin, atau setan dan percaya bahwa semua itu bisa memberi bahaya. Contoh syirik akbar dalam tauhid rububiyyah ialah tidak meyakini bahwa Allah itu ada, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang ateis. Sedangkan syirik kecil (asghar) ialah yang disebut syirik dalam dalil namun tidak sampai derajat syirik akbar atau disebut oleh para ulama sebagai perantara menuju syirik akbar. Contoh syirik besar ialah bernadzar kepada selain Allah, thawaf keliling kubur, berdoa meminta pada penghuni kubur, berdoa pada orang yang sudah mati, mencintai selain Allah, dan benda seperti kubur, pokok, batu dan sebagainya serta menganggap dirinya lebih rendah daripada benda-benda tersebut. Syirik besar dapat menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam dan diharamkan masuk surga serta ditetapkan sebagai penghuni neraka. Oleh karena itu, penting untuk menghindari segala bentuk syirik dan memperkuat tauhid kepada Allah SWT.