tarji

tarji

Mengenal Kalimat "Thayyibah Tarji" Beserta Hikmahnya - Tirto.ID Kalimat thayyibah tarji adalah kalimat yang menunjukkan keimanan seorang muslim bersabar ketika tertimpa musibah, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kalimat ini menunjukkan bahwa seorang muslim tidak mengumpat, menyalahkan, atau menentang keadaan, atau menangis karena musibah, melainkan berkata baik dan mengembalikan urusannya kepada Allah. Hikmah dari kalimat ini adalah untuk membaca kalimat ini ketika tertimpa musibah, dan melakukan introspeksi diri serta bertaubat. Nama kalimat ini adalah istirja atau kalimat tarji. Istirja artinya adalah mengembalikan. Maksudnya, untuk mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah yang adalah Pemilik sejati atas segala sesuatu. Kata tarji adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bacaan Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn. Kalimat tarji merupakan salah satu jenis kalimat dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam berbagai konteks. Dalam penggunaannya, kalimat tarji memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya menarik untuk dipelajari. Bacaan tarji adalah bacaan sunnah yang diucapkan ketika tertimpa musibah, misalnya mendengar kabar duka cita, terjadinya kecelakaan atau bencana alam. Selain itu, kalimat tarji juga digunakan dalam Adzan sebagai simbol untuk menampakkan syiar Islam. Istilah tarjih sendiri berasal dari kata "rajaa" yang berarti "mengharapkan" atau "berharap". Dalam Al-Quran, ayat Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un memiliki makna bahwa sesungguhnya manusia milik Allah dan kepada-Nya-lah manusia akan kembali. Oleh karena itu, membaca kalimat tarji adalah sebuah cara untuk memberikan pengharapan kepada Allah, ketika menghadapi musibah dan dalam keseharian kita. Melalui membaca kalimat tarji, diharapkan kita dapat memperoleh keberkahan dan rahmat dari Allah. Hal ini juga sebagai wujud syair Islam diri kita dalam menghadapi kehidupan, di mana musibah dan ujian selalu menghadang di sepanjang perjalanan hidup kita. Oleh karena itu, selalu ingat untuk membaca kalimat tarji dan mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah.