ares adalah

ares adalah

Ares - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ares adalah anak dari Zeus dan Hera dan merupakan satu dari 12 Dewa Olimpus dalam mitologi Yunani. Ia memiliki dua pengawal utama yaitu Fobos dan Deimos. Ares dikenal sebagai dewa perang yang haus darah dan kebiadaban, serta menjadi perwujudan dari pembunuhan. Ia berkuasa atas alat-alat perang, penyerangan dan pertahanan kota, pemberontakan, penjarahan, kejantanan, serta keberanian. Meski menjadi lambang keributan dan kekacauan serta senang melihat pembantaian manusia dan penghancuran kota-kota, Ares tetap dihormati oleh bangsa Spartan sebagai prajurit perkasa. Ia sering ditampilkan mengenakan helm dan memegang tombak, dan tinggal di Gunung Olympus bersama orang tuanya, Zeus dan Hera. Sembilan dewa Olimpus lainnya adalah Poseidon, Athena, Demeter, Aphrodite, Hermes, Artemis, Apollo, Hephaestus, dan Hestia. Sebagai putra dari Zeus dan Hera, Ares memiliki persaingan dengan saudara perempuannya yaitu Athena, yang juga merupakan dewi perang namun memiliki sifat yang berlawanan dengan Ares. Dalam mitologi Yunani, sifat Ares yang sangat haus akan pertumpahan darah dalam peperangan membuatnya sangat dibenci oleh para dewa. Bahkan ayahnya, Zeus, mengkritik Ares sebagai pihak yang menciptakan kekacauan dan kerusakan di dunia manusia. Salah satu dari cerita terkenal tentang Ares adalah kisah cintanya dengan dewi cinta dan kecantikan Yunani, Aphrodite. Dalam mitologi Yunani, Ares dipercaya memiliki wajah rupawan yang menjadikannya menarik bagi Aphrodite, istri dari dewa api Hephaestus. Namun, perselingkuhan mereka diketahui oleh dewa-dewi yang lain dan mendapat hukuman atas tindakan mereka. Jangan disamakan dengan dewa perang Romawi Mars, Ares jauh berbeda dengan Mars yang merupakan pelindung dan bapak bagi rakyat Roma. Ares adalah dewa yang haus darah, brutal, dan penghancur, sedangkan Mars jauh lebih penting sebagai pelindung dan pemberi keberuntungan bagi bangsa Romawi. Jadi, Ares adalah salah satu dewa perang dalam mitologi Yunani yang dikenal sebagai perwujudan dari pembunuhan dan menjadi lambang keributan dan kekacauan. Meski demikian, ia tetap dihormati sebagai prajurit perkasa oleh bangsa Spartan.