gembelengan tegese

gembelengan tegese

Gembelengan Tegese: Penjelasan dan Makna Gembelengan tegese adalah istilah yang banyak dikenal oleh masyarakat Jawa. Dalam bahasa Jawa, "gembelengan" berarti kegembiraan atau kebahagiaan, sedangkan "tegese" berarti arti. Jadi, gembelengan tegese bisa diartikan sebagai makna dari kebahagiaan atau arti dari kegembiraan. Gundul-gundul pacul, lagu Jawa yang terkenal, memiliki makna terkait nasihat yang diberikan dari rakyat untuk para pemimpin. Lirik lagu tersebut mengandung makna yang terkait dengan kehormatan dan kemuliaan seseorang. Kepala yang gundul atau plontos adalah lambang kehormatan tanpa mahkota. Sedangkan pacul dalam bahasa Jawa berarti cangkul petani yang terbuat dari kayu atau besi. Dalam lagu gundul-gundul pacul, gembelengan memiliki makna sebagai pemimpin yang sombong dan congkak. Meskipun memiliki jabatan yang tinggi, pemimpin seharusnya tidak sombong dan semena-mena, tetapi harus memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya. Oleh karena itu, para pemimpin harus tetap rendah hati dan tidak bertindak semaunya sendiri. Arti lain dari gemblengan adalah kuat dan teguh serta andal. Contohnya adalah seseorang yang menjadi gemblengan setelah berlatih sungguh-sungguh. Jadi, gembelengan bisa diartikan sebagai sombong atau tidak bertanggung jawab. Dalam bahasa Jawa, terdapat beragam tembung atau tetembungan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, seperti tembung saroja, tembung bebasa, tembung parikan, tembung saloka, dan banyak lainnya. Tembung entar adalah salah satu jenis tembung dalam bahasa Jawa. Kesimpulannya, gembelengan tegese berarti makna dari kebahagiaan atau arti dari kegembiraan. Gundul-gundul pacul adalah lagu Jawa yang mengandung nasihat bagi para pemimpin agar tetap rendah hati dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya. Dalam bahasa Jawa, gemblengan memiliki arti yang beragam, bisa berupa kuat dan teguh atau pun sombong dan tidak bertanggung jawab.