foto petruk wayang

foto petruk wayang

Mengenal Petruk, Tokoh Wayang di Spanduk yang Marak di Solo... Spanduk bergambar tokoh wayang Petruk telah terpasang di Solo, Kamis (26/10/2023). Di bagian samping spanduk Prabowo-Jokowi, terdapat tulisan 'Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jowone' yang berarti "menjadilah orang Jawa, jangan lupa asal-usulmu". Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Tokoh ini cukup populer di kalangan masyarakat Jawa dan kini tengah naik daun. Petruk memiliki watak yang humoris layaknya saudaranya dan memiliki istri bernama Dewi Tantrawati serta putra bernama Lengkungkusuma. Dalam cerita pewayangan, Petruk bersama tiga saudaranya yaitu Semar, Gareng, dan Bagong, menjadi penasihat spiritual, teman bercengkrama, dan penghibur di kala susah yang bertugas mengajak para ksatria asuhannya untuk selalu berbuat kebaikan. Keberadaan tokoh Petruk dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli masyarakat Jawa. Di ranah Pasundan (Jawa Barat), tokoh Petruk lebih dikenal dengan nama Dawala atau Udel. Wujud Peruk dalam pewayangan Jawa memiliki hidung yang panjang, perut yang dijuluki ‘Kanthong Bolong’, dan sifat pandai bicara, namun terkadang bicaranya hanya sekadar omong kosong alias tidak ada artinya. Karyawan punakawan terdiri dari empat tokoh, yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Keempat tokoh ini merupakan perwujudan dari sifat dan watak manusia seperti karsa, cipta, karya, rasa, dan budi pekerti. Pada wayang kulit, tokoh punakawan terdiri dari Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong. Sedangkan dalam wayang golek, tokoh punakawan terdiri dari Semar, Cepot, Dawala, dan Gareng. Anoman juga tergolong ke dalam tokoh wayang khusus yang memiliki wajah dan tubuh berwarna putih yang melambangkan kesucian, kejujuran, dan utama. Wayang kulit Petruk dengan nomor inventarisasi 79 dibuat dengan gaya seni Surakarta, Jawa Tengah, dan memiliki tatahan selain bentuk kawatan, srumen, bubukan, bubuk iring, bubuk manis, seritan, dan patran. Tokoh wayang Petruk menjadi sosok yang kian marak dan dikenal di masyarakat Solo. Kehadirannya dalam dunia wayang memberikan kontribusi besar terhadap kearifan lokal dan budaya Jawa.